Banjarmasinpost.co.id/Faturahman
Proses evakuasi Titi Wati, wanita tergemuk di Kalteng cukup menegangkan.
Semua itu, “Karena luka bekas operasi di saluran pencernaan (belum pulih),” tambahnya.
Setidaknya ada 16 dokter ahli yang akan terlibat dalam operasi Titi.
Para dokter ini berasal dari Kalimantan Tengah dan ada pula yang didatangkan dari Bali.
“Sebelum melakukan operasi pengecilan lambung, selama sepekan Titi akan ditangani oleh 16 dokter ahli dari Bali dan Kalteng. Operasi dilakukan jika semua hasil cek kesehatan Titi memungkinkan untuk dilakukan operasi," kata Wakil Direktur RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya, dr Theodorus Sapta Atmadja, Senin (14/1/2019).
“Dokter yang kami pakai adalah yang sudah berpengalaman, kami pilih yang terbaik," tambahnya.
Menurut Theo, kasus Titi tidak sederhana karena perlu penanganan khusus.
Sejak menginap di rumah sakit sejak Jumat (11/1), Titi telah menjalani pemeriksaan, mulai dari penimbangan berat badan, pemeriksaan darah rutin, urine, rontgen, hingga USG.
Selain itu, tim medis juga melakukan uji spidometri untuk melihat kapasitas jantung, mengambil foto toraks serta melakukan USG abdomen.
Wakil Direktur Pendidikan dan Kemitraan RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya dr. Theodorus Sapta Atmadja MM mengatakan, dari hasil pemeriksaan darah, kadar gula Titin cukup tinggi.
Tim medis kemudian melakukan tindakan untuk bisa menekan tingginya kadar gula dalam tubuh Titin.
Tujuannya, agar tidak menjadi penghambat untuk tindakan operasi penyempitan saluran pencernaan nantinya.
Beberapa pemeriksaan membuat tim medis meminta bantuan relawan untuk bisa memgangkat Titi dengan tandu buatan.
Tujuannya, agar bisa melakukan pemeriksaan di ruangan yang berbeda.
Selain itu, pihak rumah sakit telah membatasi jumlah pembesuk hanya untuk keluarga Titi. (*)
sumber
Tidak ada komentar: